Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Generasi Z
Nyatanya hidup di generasi Z memang banyak sekali kasus-kasus yang bisa menjadi penyebab dari mental illness. Maraknya teknologi, sosial media yang bisa menjadi sarang cyber crime, maraknya pembullyan antar teman, hingga jam sekolah yang dirasa sangat memberatkan otak seorang siswa maupun mahasiswa. Tak hanya itu saja, dengan banyaknya ibu yang menjadi wanita karir justru marak anak yang kurang mendapat kasih sayang orang tuanya. Mental Illness adalah kumpulan penyakit gangguan kejiwaan yang mempengaruhi pikiran, perasaaan dan perilaku seseorang. Mental illness muncul oleh banyak faktor, bisa karena stres, depresi karena mengalami tekanan yang dalam terhadap mental, atau traumatik akan kehilangan sesuatu dan seseorang. Tekanan batin karena lingkungan sekitar atau orang tua, kurang perhatian atau kasih sayang dan masih banyak lagi. Peran keluarga sendiri memang sangatlah penting dalam pencegahan gangguan mental pada anak. Keluarga yang merupakan lingkungan paling dekat dengan anak harus memberikan kasih sayang yang cukup yang merupakan hak seorang anak. Jangan sampai anak depresi karena kurangnya kasih sayang orang tua. Selain itu kasus pembullyan yang mulai marak terjadi di Indonesia harus mulai ditangani secara serius oleh sekolah maupun pemerintah. Jangan sampai negara kita tercinta ini mulai menyusul negara seperti Korea Selatan dan Jepang yang memiliki banyak kasus bunuh diri baik dari kaum remaja maupun dewasa. Penanganan seperti memberian sanksi hukum yang tegas pada siswa yang melakukan pembullyan harus mulai diterapkan.
Selain dari keluarga, sekolah dan perguruan
tinggi juga memegang peranan penting dalam kondisi kesehatan mental siswa dan
mahasiswa. Menurut penelitian mayoritas masyarakat yang memiliki masalah pada
kesehatan mental ada pada usia produktif, yaitu pada range usia 15 tahun hingga 29 tahun. Dari data tersebut juga bisa
kita simpulkan bahwa sekolah menengah harus mulai peduli dengan kesehatan
mental siswa. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak dari siswa sekolah menengah pertama
dan sekolah menengah atas yang mulai memiliki masalah kesehatan mental. Permasalahan
seperti banyaknya tugas yang memberatkan siswa dan mahasiswa, jam sekolah yang
terlalu panjang harusnya bisa diatasi dengan mudah. Pemerintah harus mulai peka
dengan permasalahan pada sekolah dan perguruan tinggi yang bisa menjadi
penyebab atas terancamnya kesehatan mental siswa dan mahasiswa.
Bagaimana
cara penanggulangannya? Pemerintah harus mulai menekan jam
sekolah atau jam kuliah bagi siswa dan mahasiswa. Selain itu mata pelajaran
bagi siswa SD, SMP dan SMA atau SMK yang dinilai terlalu beragam harus mulai
difokuskan lagi. Pendidikan di Indonesia harus mulai mengarah pada pendidikan
mental daripada teori mata pelajaran semata. Kapasitas otak siswa tidaklah sama,
seharusnya pemerintah tau itu. Banyak siswa yang kesulitan mengikuti banyaknya
mata pelajaran dengan jam sekolah yang begitu padat. Selain itu pemerintah juga
bisa memperbanyak fasilitas Rumah Sakit Jiwa agar menunjang pelayanan kejiwaan
kepada masyarakat. Masyarakat juga harus mulai paham dan sadar tentang
pentingnya kesehatan mental. Jangan sampai mereka telat menyadari bahwa mereka
memiliki salah satu gangguan mental yang berakibat pada telatnya penanganan atas
masalah tersebut. Minimnya edukasi atas pentingnya kesehatan mental di
Indonesia adalah masalah nyata. Tak jarang masih banyak masyarakat yang
menanggap sepele atas kasus kesehatan mental yang ia derita. Padahal hal itu
menyebabkan telatnya penanganan atas kasus-kasus tersebut. Disisi lain, masih
banyak masyarakat yang masing asing dengan psikiater, rumah sakit jiwa dan
layanan kejiwaan lainnya.
Komentar
Posting Komentar